RMOL.Rumah Transisi pimpinan Rini MS Soemarno yang dibentuk Jokowi sama sekali tidak membicarakan soal kabinet.
Demikian ditegaskan politisi muda PDI Perjuangan Charles Honoris kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Minggu, 10/8) meluruskan keberadaan rumah transisi tersebut.
Menurut
dia, ada yang salah kaprah terhadap keberadaan rumah transisi.
Sampai-sampai ada usulan dari internal PDIP agar rumah transisi dirombak
total jadi rumah kabinet.
"Rumah dan Tim Transisi tidak bicara soal kabinet sama sekali," kata Charles Honoris.
Anggota
DPR terpilih periode 2014-2019 ini menegaskan, Tim Transisi sesuai
dengan namanya bertugas mempersiapkan transisi dari pemerintahan SBY ke
pemerintahan baru. Nah berkaitan dengan itu, jelas Charles, akan
dibentuk 13 Pokja yang tentunya berhubungan ke pemerintahan dan membahas
permasalahan-permasalahan yang ada.
Charles memastikan, Presiden
SBY juga sudah setuju untuk membuka pintu kementerian-kementerian
selebar-lebarnya bagi tim transisi tersebut. Dengan demikian, tim bisa
mengetahui apa saja permasalahan di kementerian tertentu.
"Efek positifnya, begitu Jokowi dilantik menterinya bisa langsung bekerja," ujarnya lagi.
Sementara pokja sendiri bertugas mempelajari sektor-sektor pemerintahan sesuai bidangnya.
"Mereka
punya gugus tugas masing-masing. Misalnya pokja migas mempelajari
permasalahan migas, pokja pertanian. Ini upaya membangun budaya politik
baru di Indonesia. Jadi menteri tidak butuh waktu lama untuk
beradaptasi," jelasnya.
"Jadi Rumah Transisi ataupun Tim Transisi bukan menyeleksi menteri," kata Charles menambahkan.[wid]
Sumber: http://polhukam.rmol.co/read/2014/08/10/167029/Charles-Honoris:-Rumah-Transisi-Bukan-untuk-Seleksi-Menteri-
No comments:
Post a Comment