Showing posts with label Kader PDIP. Show all posts
Showing posts with label Kader PDIP. Show all posts

RUU Antiterorisme, PDIP: TNI Keterlibatannya Terbatas

Charles Honoris

Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris berharap RUU Antiterorisme segera diselesaikan. RUU memang harus diperkuat sebagai pencegahan dan deteksi dini aksi terorisme.

"Aturan terkait pemberantasan tindak pidana terorisme memang perlu segera diperkuat, tetapi penguatan itu ada pada pencegahan dan deteksi dini, termasuk penambahan kewenangan kepada penyidik untuk memidanakan ujaran kebencian yang menjadi akar dari radikalisme dan terorisme," kata Charles Honoris, Selasa (30/5).

Menurutnya keterlibatan TNI bersifat terbatas, hanya jika dimintai bantuan dari kepolisian untuk memburu pelaku teror. 

Baca juga: Komisi I DPR Nilai Pembahasan RUU Terorisme Lamban


"Saya yakin yang dimaksud Presiden terkait pelibatan TNI dalam UU pemberantasan tindak pidana terorisme itu sifatnya pelibatan secara terbatas. TNI akan bisa dilibatkan apabila ada permintaan bantuan dari kepolisian dan sesuai UU TNI yaitu berdasarkan keputusan politik negara," lanjutnya. 

Menurutnya, Jokowi sudah paham konsep model penegakan hukum sehingga tidak mungkin membuat kebijakan yang berbenturan dan bisa menimbulkan permasalahan.


Sebelumnya Jokowi meminta pembahasan RUU Antiterorisme dipercepat, dan juga memberikan arahan perihal keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme. 

"Berikan juga kewenangan TNI untuk masuk di dalam rancangan undang-undang ini," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (29/5).


Sumber : http://jitunews.com/read/59749/ruu-antiterorisme-pdip-tni-keterlibatannya-terbatas#ixzz4j64RhAAN
Continue Reading

Siapa Figur Alternatif yang Disiapkan PDI-P?


Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyiapkan langkah bila batal mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI 2017. Sejauh ini, Ahok masih menyatakan akan maju pada pilkada melalui jalur independen.

Politisi PDI-P Charles Honoris mengatakan bahwa partainya menyiapkan langkah dengan mengusung figur lain dalam Pilkada DKI 2017. Ia menyebut partainya memiliki beberapa kader potensial untuk diusung pada Pilkada DKI 2017, di antaranya adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

"Ini masih jauh. Kalau melihat kader, kita punya banyak kader berpotensi. Kita punya Pak Wagub, Pak Djarot sendiri sudah satu tahun setengah sebagai Wagub," kata Charles di Hotel Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2016). 

Menurut Anggota DPR RI itu, Risma memiliki potensi besar membangun Jakarta. Terlebih, dalam beberapa survei, nama Risma mampu menyaingi Ahok. 

Misalnya dalam survei Manilka Research and Consulting, elektabilitas Risma tidak berbeda jauh saat head to head dengan Ahok. Ahok memang lebih unggul dengan capaian elektabilitas sebesar 49,5 persen, sedangkan Risma mendapat 34,3 persen. Sisanya 7,7 persen responden menyatakan ragu-ragu dan 8,5 persen tidak menjawab. 

"Bedanya cuma sekitar 10 persen. Kalau diadu dengan Pak Ahok, bisa menang kita," sambung Charles. 

Ia mencontohkan Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012 silam. Saat itu, survei Jokowi jauh di bawah calon petahana Fauzi Bowo. Namun Jokowi dapat menang dan menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

Belum lagi, kata Charles, mulai bermunculan fenomena deklarasi relawan, baik relawan Djarot atau Risma. 

"Ini fenomena baik, kader-kader PDI-P dihargai. Baik Pak Djarot dengan beberapa relawan deklarasikan diri, begiti juga Bu Risma," ujar Charles.

Sumber : Kompas
Continue Reading

Charles Honoris Tentang ASEAN

Charles Honoris: Indonesia Harus Berpengaruh di ASEAN
Charles Honoris, Kader PDI Perjuangan



Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris mengungkapkan, secara umum Indonesia harus berperan aktif memimpin dan menancapkan kembali pengaruhnya di ASEAN.

Hal tersebut perlu dilakukan agar suasana kondusif tetap terjaga di kawasan Asia Tenggara. Situasi tersebut, ungkapnya, juga diharapkan dapat membuka peluang kerjasama demi pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara.

"Terkait Kasus Laut Tiongkok Selatan, Indonesia harus aktif mendorong disepakatinya kode tata cara berperilaku dan implementasi deklarasi Code Of Conduct. Terciptanya kawasan yang damai tentu akan berpengaruh positif terhadap kepentingan dalam negeri kita," papar Charles, Senin (10/11/2014).

"Pemerintahan Jokowi-JK memiliki visi besar mengembalikan kejayaan di maritim Indonesia. Oleh karena itu Indonesia harus tegas menyampaikan secara terbuka dalam kesempatannya saat ini, bahwa negara-negara lain harus ikut mendukung gagasan tersebut," tambahnya.

Salah satunya adalah, sambungnya lagi,  ikut melakukan pengawasan dan menindak tegas segala kejahatan diwilayah laut.

Antara lain,   penyelundupan, pelanggaran batas-batas negara dan pencurian ikan. Karena Indonesia sangat dirugikan dengan kejahatan laut, ratusan trilun per tahun hilang sia-sia karena aksi kejahatan tersebut. Masalah apapun yang masih tersisa saat ini, kata Charles lagi,  harus segera diselesaikan.

"Diplomasi Indonesia harus tegas menggunakan prinsip untuk dan atas nama kedaulatan NKRI. Politik luar negeri kita yang bebas dan aktif, harus dipertahankan, sehingga Indonesia tidak tergantung  dinamika perseteruan ekonomi politik yang terjadi diantara kawasan-kawasan," Charles Honoris menegaskan kembali.

Sumber: Tribunnews
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/10/indonesia-harus-berpengaruh-di-asean

http://beritaharian-news.blogspot.com/2014/09/charles-honoris-untuk-dpr-ri-2014-2019.html

http://profilcharleshonoris.blogdetik.com/2014/10/31/profil-tokoh-dpr/

http://charleshonoris.wordpress.com/category/charles-honoris/‎

Continue Reading

Charles Honoris: Pengusul Presiden Dipilih MPR Diharap Cepat Sadar Diri

Charles Honoris/Istimewa/Suara

Suara.com Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Charles Honoris, berharap anggota partai politik yang menggulirkan wacana pemilihan presiden dikembalikan lagi ke MPR agar cepat sadar diri. Menurut dia, itu bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia, melainkan elite partai.
“Saya rasa mohon sadar, cepat bangun dari tidur dan mimpi. Sadar teman-teman Koalisi Merah Putih. Harap pentingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan elite politik,” kata Charles kepada suara.com di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Charles menegaskan penghapusan pilpres langsung oleh rakyat adalah kemunduran demokrasi yang sudah dicapai bangsa Indonesia dengan susah payah.
“Ini kan kemunduran. Kita melihat RUU Pilkada kemunduran yang luar biasa. Apabila akhirnya ada wacana memilih presiden melalui MPR adalah sesuatu yang malapetaka demokrasi bangsa kita,” kata Charles.
Ide mengembalikan pemilihan presiden ke MPR, disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir. Salah satu alasannya, kata dia, pilpres langsung justru memecah belah rakyat. Ia akan mengusulkan agar UUD 1945 diamandemen untuk mengakomodir perubahan sistem itu.
PAN adalah partai anggota Koalisi Merah Putih. Koalisi ini, kemarin berhasil menghapus pilkada langsung dan mengganti dengan sistem pilkada diwakilkan ke segelintir anggota DPRD.


http://suara.com/news/2014/10/02/081044/pengusul-presiden-dipilih-mpr-diharap-cepat-sadar-diri/
Continue Reading

Charles Honoris Siap Perjuangkan Kebebasan Beragama

Charles Honoris dan Istri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Charles Honoris mengatakan siap berjuang sepenuhnya untuk membela kebebasan beragama di Indonesia.

“Saya akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan kebebasan beragama, pluralisme, dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia,” ucap dia kepada satuharapan.com saat ditemui usai mengikuti sidang paripurna Sumpah/Janji Anggota MPR/DPR/DPD RI terpilih periode 2014-2019, di Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).

Ia menambahkan hal tersebut merupakan harga mati yang harus dipertahankan di Indonesia.

Meski begitu, Charles yang merupakan pemeluk agama Kristen Protestan mengungkapkan dirinya tidak hanya berjuang membela kaum nasrani, namun ia tetap berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia, terutama dari daerah pemilihannya DKI Jakarta.

“Saya akan tetap berjuang untuk keadilan seluruh masyarakat Indonesia, karena dengan begitu semua komunitas akan mendapat keuntungan yang sama,” kata dia.

Sebagai perwakilan Anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta, lanjut Charles, ia berkomitmen untuk tidak mengambil gaji untuk kepentingan pribadi. “Lima tahun ke depan saya sudah mendirikan rumah aspirasi atau konstituen, nanti ke depannya semua pengeluaran untuk program pemberdayaan di daerah pemilihan akan dilaporkan secara terbuka di situs internet atau di rumah konstituen kita,” kata dia.

PDIP Siap Bersaing

Politisi PDIP itu juga berkomentar terkait peta politik yang terjadi saat ini, yakni antara Koalisi Merah Putih dan koalisi partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut dia, waktu akan menyadarkan seluruh Anggota DPR RI untuk mementingkan kepentingan rakyat dibanding keperluan elit-elit politik.

“Artinya akan ada beberapa partai yang bergabung dengan kita di Koalisi Indonesia Hebat (PDIP, PKB, Hanura, dan NasDem, red),” ujar Charles.

Ia pun mengungkapkan partai tempatnya bernaung siap bersaing dalam pemilihan Ketua DPR RI dan pimpinan-pimpinan komisi, meskipun Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), sudah terbentuk.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
SATUHARAPAN
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/legislator-baru-pdip-siap-perjuangkan-kebebasan-beragama
Continue Reading

Pelantikan, Charles Honoris Resmi Jadi Anggota DPR RI 2014-2019

Charles Honoris, putra kelima dari pengusaha Nasinoal Luntungan Honoris, Charles Honoris telah resmi menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 1 Oktober 2014, di Gedung Nusantara, Parlemen, Senayan, Jakarta.

Kader Muda dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),  sebagai Pengusaha muda merebut kemenangan pada pemilihan 9 july lalu, Charles mendapat suara terbanyak di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III dengan 96.842 suara mengalahkan seniornya Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI Marzuki Alie.


Diketahui, anggota DPR terpilih berjumlah 560. Sementara anggota DPD berjumlah 132 orang. Sedangkan anggota MPR gabungan dari jumlah anggota DPR dan DPD, sehingga berjumlah 692 orang. Kendati demikian, khusus anggota DPR hanya 555 anggota baru yang dilantik. Soalnya, lima orang yang tidak ikut dilantik tersandung kasus hukum


Kelima anggota dewan periode 2014-2109 yang batal dilantik, pertama, Jero Wacik. Politisi Partai Demokrat itu terganjal lantaran berstatus tersangka dalam kasus dugaan pemerasan di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Jero di kementerian itu menjabat Menteri ESDM.

Kedua, Idham Samawi. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi bantuan klub sepak bola Persiba Bantul.  Ketiga, Herdian Koosnadi. Politisi PDIP itu tersandung kasus dugaan korupsi proyek alat kesehatan  di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Kasusnya kini ditangani Kejaksaan Tinggi Banten.

Keempat, Jimmy Demianus Ijie. Politisi PDIP  yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Papua Barat itu menjadi terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jayapura, terkait peminjaman dana sebesar Rp22 miliar dari PT Padoma pada 2010 silam. Kelima, Iqbal Wibisono. Politisi Partai Golkar itu menjadi tersangka dalam kasus dugaan bantuan sosial di Provinsi Jawa Tengah.
Continue Reading

Jokowi dan gaya Ndesonya ala Charles Honoris

Presiden terpilih Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang bergaya ndeso. Namun hal itu bukan menjadi kendala bagi Jokowi untuk berhubungan dengan pihak internasional.

“Saya rasa tidak ada masalah. Sebab selama ini, sebagai seorang pebisnis, Jokowi memiliki pengalaman berkomunikasi dengan pihak luar, terutama dengan kalangan di luar negeri,” kata Charles Honoris anggota DPR RI terpilih dari Dapil Jakarta III.

Charles meyakinkan, Jokowi sebagai pengikut Bung Karno pasti akan melaksanakan ajaran Trisakti dalam menerapkan politik dan hubungan dengan dunia internasional yakni Indonesia harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.

“Artinya selain tegas, Jokowi mengedepankan etika dalam berhubungan dengan dunia internasional dan tentunya tidak melakukan intimidasi,” kata Charles.

Untuk membina dan menjaga hubungan dengan dunia internasional, menurut dia lagi, seorang Jokowi kalau diberi mandat oleh rakyat menjadi presiden akan menjaga hubungan dengan dunia internasional dengan institusi-institusi negara yang sudah ada.

Untuk itu, Jokowi kata Charles akan menekankan bagaimana membangun sumber daya manusia yang baik. Sebab dalam konteks hubungan internasional, diperlukan diplomat-diplomat yang handal.

“Maka diplomat yang handal akan dilahirkan untuk bisa menangani perkara Indonesia di mahkamah internasional misalnya,” demikian Charles Honoris.

Continue Reading

Charles Honoris: Rumah Transisi Bukan untuk Seleksi Menteri

RMOL.Rumah Transisi pimpinan Rini MS Soemarno yang dibentuk Jokowi sama sekali tidak membicarakan soal kabinet.

Demikian ditegaskan politisi muda PDI Perjuangan Charles Honoris kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Minggu, 10/8) meluruskan keberadaan rumah transisi tersebut.

Menurut dia, ada yang salah kaprah terhadap keberadaan rumah transisi.  Sampai-sampai ada usulan dari internal PDIP agar rumah transisi dirombak total jadi rumah kabinet.

"Rumah dan Tim Transisi tidak bicara soal kabinet sama sekali," kata Charles Honoris.

Anggota DPR terpilih periode 2014-2019 ini menegaskan, Tim Transisi sesuai dengan namanya bertugas mempersiapkan transisi dari pemerintahan SBY ke pemerintahan baru. Nah berkaitan dengan itu, jelas Charles, akan dibentuk 13 Pokja yang tentunya berhubungan ke pemerintahan dan membahas permasalahan-permasalahan yang ada.

Charles memastikan, Presiden SBY juga sudah setuju untuk membuka pintu kementerian-kementerian selebar-lebarnya bagi tim transisi tersebut. Dengan demikian, tim bisa mengetahui apa saja permasalahan di kementerian tertentu.

"Efek positifnya, begitu Jokowi dilantik menterinya bisa langsung bekerja," ujarnya lagi.

Sementara pokja sendiri bertugas mempelajari sektor-sektor pemerintahan sesuai bidangnya.

"Mereka punya gugus tugas masing-masing. Misalnya pokja migas mempelajari permasalahan migas, pokja pertanian. Ini upaya membangun budaya politik baru di Indonesia. Jadi menteri tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi," jelasnya.

"Jadi Rumah Transisi ataupun Tim Transisi bukan menyeleksi menteri," kata Charles menambahkan.[wid]
Sumber: http://polhukam.rmol.co/read/2014/08/10/167029/Charles-Honoris:-Rumah-Transisi-Bukan-untuk-Seleksi-Menteri-

Continue Reading

Charles Honoris Kalahkan Effendi Simbolon hingga Marzuki Alie di DKI 3

Dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi DKI Jakarta, Kamis (24/4/2014), Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menyatakan PDI-P meraih total suara sah sebanyak 266.779 suara. Partai Gerindra mengekor di urutan kedua dengan perolehan 89.692 suara. Adapun Golkar memperoleh sebanyak 39.618 suara.

Charles yang merupakan calon anggota DPR nomor urut 7 dari PDI-P secara mengejutkan meraih suara terbanyak dengan 96.842 suara. Ia mengungguli politikus senior separtainya sekaligus Ketua DPP PDI-P, Effendi Simbolon, yang memperoleh total suara 89.028 suara.

Sementara itu, caleg dari Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Dimyati Natakusumah, menempati urutan ketiga dengan total 68.353 suara. Urutan keempat ditempati caleg Partai Nasional Demokrat, Ahmad Sahroni, dengan total 60.683 suara.

Sementara itu, Ketua DPR RI sekaligus caleg incumbent dari Partai Demokrat, Marzuki Alie, hanya memperoleh total 25.897 suara. Ia masih kalah dari caleg Partai Golkar, Tantowi Yahya. Tantowi memperoleh total 45.507 suara.

Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2014/04/24/2231475/Charles.Honoris.Kalahkan.Effendi.Simbolon.hingga.Marzuki.Alie.di.DKI.3
Continue Reading

Charles Honoris, DPR Adalah Pengabdian, Bukan Pekerjaan

Salah satu anggota DPR RI terpilih, potensial adalah Charles Honoris. Lelaki yang terlahir dari keluarga pengusaha ini memang semenjak kecil menyukai hal yang menyangkut politik dan kenegaraan. Ia sangat gemar membaca, menulis dan mengoleksi buku tentang sejarah para negawaran dan pahlawan. Charles menyelesaikan pendidikan tingginya di bidang politik dan hukum di Tokyo, Jepang.


Pengusaha muda yang kini dipercaya menjadi Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta (Sayap PDI Perjuangan) ini, mewakili menjadi Anggota DPR RI di Daerah Pemilihan 3 DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) dari PDI Perjuangan pada Pemilu Legislatif 2014 lalu.


Baginya, menjadi anggota Dewan itu adalah pengabdian, bukan pekerjaan! Charles Honoris  telah berkomitmen untuk mengkontribusikan seluruh gajinya sebagai anggota DPR jika terpilih nanti untuk melakukan program-program pemberdayaan masyarakat di daerah pemilihannya, serta menyatakan diri untuk tidak korupsi. “Saya akan berjuang keras untuk merubah stigma di masyarakat bahwa politisi identik dengan korupsi. Dengan profesi saya, saya sudah punya cukup  modal hidup,” ujarnya.



Mengenal Lebih Dekat: Charles adalah seorang pendengar yang baik, jarang sekali dia memotong pembicaraan saat diskusi. Sifat kepimpinanan CH tampak pada saat dia harus berkomunikasi dalam kumpulan teman ataupun warga. Santun dalam bicara, hampir tidak pernah lupa untuk memohon ijin dan mengucapkan terima kasih kepada siapapun. Kepedulian CH akan sesama sangat kental ketika aktif terlibat langsung dalam advokasi dengan pedagang kaki lima ataupun dalam Program Periksa Kesehatan Warga yang langsung CH lakukan dalam aksi nyata.



Lulus dari Pendidikan Dasar di Pelita Harapan Jakarta, CH melanjutkan pendidikan menengah di Australia sebelum mengambil jurusan Politik di Jepang. Selama pendidikan di Jepang, CH banyak berorganisasi dalam kegiatan PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan juga bersosialisasi dengan berbagai bangsa seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dlsb.  Komunikasi antar bangsa dan organisasi menempa CH sebagai aktivis di lingkungannya, semangat organisasi ini dilanjutkan di tanah air dengan bergabung  di Taruna Merah Putih sebagai Ketua Organisasi.

Sumber: Reformasi Online
Continue Reading

Putra Pengusaha Luntungan Honoris Lolos ke DPR

INILAHCOM, Jakarta - Daerah pemilihan (dapil) Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu), selain diisi caleg-caleg tersohor, juga menyisahkan banyak kejutan. Seperti yang dialami putra pengusaha Luntungan Honoris bernama Charles Honoris.

Dia adalah caleg muda dari PDI Perjuangan. Charles adalah politisi muda, putra dari pengusaha nasional, Luntungan Honoris.

Bagi Charles, lolosnya dirinya ini sangatlah bermakna, sebab ia lolos dari daerah pemilihan DKI Jakarta III, yang merupakan dapil 'neraka'.

Menurut hasil rekapitulasi di KPU, Charles yang juga Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta, organisas sayap kepemudaan PDIP, memperoleh suara terbanyak.

Di dapil itu, Charles meraup 96.842 suara. Unggul dari caleg lain yang juga politisi senior seperti Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI Marzuki Alie yang juga bertarung di dapil tersebut.

Charles mengatakan, sangat gembira. Sebagai orang baru, ia bisa membuktikan bisa bersaing dengan politisi senior.

“Kami bersyukur dan berterima kasih bahwa rakyat Jakarta mempercayakan aspirasinya kepada PDIP, di pemilu kali ini. Kami juga berharap akan dipercaya rakyat Indonesia untuk membawa perubahan bagi bangsa ini melalui presiden Jokowi di tahun 2014 ini,” kata Charles, di Jakarta, Sabtu (26/4/2014).

Charles adalah putra dari Luntungan Honoris, pengusaha nasional yang bersama Bill Gates serta tujuh pengusaha nasional lain mendonasikan USD 80 juta dollar untuk program kesehatan nasional di Indonesia.

Luntungan Honoris masih tercatat sebagai presiden komisaris PT. Modernland Realty Tbk. Ia juga anggota dewan pelindung Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.

Beberapa yang lolos di dapilnya ini seperti putra pengusaha Hasjim Djojohadikusumo, Aryo Djojohadikusumo.

Di dapil ini beberapa nama tenar bersaing memperebutkan delapan kursi yang dijatahkan. Para politisi senior yang bertarung di dapil ini, antara lain, Ketua DPR Marzuki Alie (Demokrat), Vera Febyanthy (Demokrat), Effendi Simbolon (PDIP), Adang Daradjatun (PKS), Tantowi Yahya (Golkar), Achmad Dimyati Natakusumah (PPP).

Sumber: Inilah.com
Continue Reading

Charles Honoris: Aset terbesar bangsa kita bukan SDA tapi SDM

Anggota DPR RI terpilih 2014-2019 dari dapil Jakarta III, Charles Honoris mengungkapkan aset terbesar bangsa bukan sumber daya alam (SDA), melainkan sumber daya manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM merupakan sebuah keniscayaan.

 “Aset terbesar bangsa kita bukan terletak pada SDA tapi SDM. SDM di Indonesia jumlahnya ratusan juta. Ini yang harus diberdayakan,” kata Charles politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang meraup suara dari dapil Jakarta III 96.842 suara.

Menurutnya, SDM dapat mendorong percepatan pembangunan dalam negeri. Khususnya, dalam menciptakan produk domestic berkualitas. “Kalau produk dalam negeri bisa kita utamakan, maka negara ini dapat berkembang lebih maju lagi,” cetus putra pengusaha Nasional Luntungan Honoris ini.

Pada bagian lain, dia berharap adanya penguatan usaha-usaha dalam negeri. “Kita mesti bisa buat persaingan yang adil. Pembatasan impor harus tetap ada, karena kita belum siap bersaing. Namun yang diutamakan adalah kepentingan dalam negeri,” pungkasnya.

Selain itu, masih kata dia, pembenahan infrastuktur juga sebuah kewajiban dan mengembangkan perdagangan dan usaha kecil menengah (UKM). Pasalnya, sampai dengan sekarang Indonesia seperti kekurangan pengusaha.      

“Saya siap ditempatkan di komisi berapapun di DPR nanti. Tetapi, kalau boleh saya ingin fokus dalam bidang perdagangan dan UKM. UKM bisa dorong roda perekonomian menjadi luar biasa,” tegas Ketua Taruna Merah Putih (TMP) DKI Jakarta ini. (cah ad)

Continue Reading
Designed By Cue For Blogger Templates